Sabtu, Maret 21, 2009

Tipologi Kehidupan Anak Dalam Keluarga

1. Anak Tunggal

Anak tunggal merupakan tumpuan harapan kedua ortunya. Kedua orang tua tidak ada tempat yang lain kecuali kepadanya. Karena itu orang tuanya sangat khawatir, ketakutan untuk kehilangan diri anak itu. Mereka akan berusaha melindunginya dengan seaman2nya, memenuhi segala keinginannya, membiarkan dilakukan semua kehendaknya, tapi melarang anak melakukan sesuatu yang berat yang mengkhawatirkan, membahayakan dan bahkan semua perbuatan dipandang sebagai membahayakan jiwa anaknya.

Tapi orang tua yang memaksakan perintah2 dan larangan2 baginya dengan maksud agar slalu menuruti kahendaknya, yang menurut pendapatnya tentu akan memberi keselamatan dan kebahagiaan. Di rumah kadang ia diperlakukan sebagai raja, tapi kadang harus manjadi budak. Dari kedua kutub perlakuan ini si anak menjadi kebingungan. Sikap kebingungan ini bila di bawa dalam pergaulan dengan teman2nya akan di anggap perbuatan yang aneh dan lucu sehingga akan menjadi bahan tertawaan teman2nya. Untuk menghindari hal tersebut
ia bersembunyi, dan makin bersembunyi anak tersebut makin merasa kekurangan, dan tidak dapat berbuat apa2 dan demikianlah ia terhanyut dalam lingkaran setan kehidupan. Dan bila di biarkan berlanjut2 maka anak akan jatuh dalam bencana karena ia slalu berada dalam 2 dunia yang tidak imbang sehingga akan sering membawa kerusakan urat syarafnya.


2. Anak Sulung Anggapan umum yang kurang benar ialah bahwa anak sulung membawa beban berat diantara saudara2nya. Pendapat itu muncul karena secara logika anak sulung nanti nanti akan menggantikan kedudukan orang tua bila mereka tiada lagi. Kepadanya di serahkan tanggung jawab untuk kehidupan, keselamatan dan kebahagiaan saudara2nya. Penyerahan tanggung jawab ini sudah di mulai sejak kecil Ia di anggap sebagai PJ atas semua kelakuan adik2nya. Anggapan ini kurang benar karena dalam penyerahan tanggung jawab orang tua terlalu cepat kepada anak. Sebab waktu si adik lahir ia masih dalam usia kanak2 dan belom memiliki sifat kedewasaan bahkan ia merasa kasih sayang orang tuanya akan terampas yang mengakibatkan ia harus selalu bersaing dengan adiknya untuk merebut perhatian orang tuanya. Disini kesanggupan orang tua untuk bertindak bijaksana sangat di harapkan sehingga dari anak2 tidak timbul prasangka adanya pilih kasih, berat sebelah atau kurang adil.


3. Anak Bungsu


Dari orang tua seakan2 ada hak istimewa kepada anak bungsu, yakni apabila orang tua mempunyai banyak anak sehingga nampak status sosialnya menurun. Dengan menurunnya status ekonomi social si anak bungsu dirasakan sebagai anak yang hidup dalam keadaan yang tidak sama dengan kakak2nya, orang tua mencurahkan perasaan dengan perbuatan2 yang menampakkan lebih menyayangi si bungsu. Dari pihak kakak2nya selalu berusaha untuk menyayanginya, memanjakannya, membantu dan menyediakan segala keperluannya. Karena terlalu di sayang dan diperhatikan maka si bungsu seakan2 berada dalam kehidupan yang serba berkecukupan dan menyenangkan sehingga memberi kesempatan kepada anak bungsu untuk berlaku manja. Sikap manja akan merugikan diri sendiri karena itu ia tidak akan mempunyai pengalaman untuk melakukan sesuatu. Padahal dapat melakukan sesuatu berarti memiliki pengertian tentang sesuatu itu.

3 comments:

  1. waduh, jadi bingung nich
    untung aku bukan ank sulung hihiih..hihiihih

    BalasHapus
  2. emang kwe anak ke berapa huy?

    aku malah anak sulung kih...

    hehehe

    BalasHapus
  3. Sip lahhh......mantaffff

    BalasHapus